menandai dan menyematkan peta ke website/blog

Unknown | 1/31/2015 08:35:00 AM | 0 comments
Jika anda ingin lokasi usaha anda tampil di google map, silahkan baca artikel ini. karena cara ini telah saya terapkan untuk menandai lokasi tanah kavlingan PT. Siger Bandar Negara Kota Baru Lampung. 

Berikut ini langkah-langkahnya :
  • buka google map
 
  • ketik daerah/alamat yang akan kita tandai

  • ubah tampilan menjadi google earth

  •  Cari dan zoom in titik yang ingin ditandai, Perbesar hingga terlihat jelas lokasinya

  • Setelah lokasi titik telah terlihat jelas, klik kanan pada titik tersebut kemudian pilih opsi " ada apa disini"

  •  tunggu beberapa saat, maka pada kotak search google akan tampak tulisan titik koordinat lokasi seperti ini
 
  •  sekarang saatnya mengcopi kode scrib lokasi yang kita maksud. Caranya lihat gambar 

  • Setelah itu pilih opsi "sematkan peta"
  • maka akan tampil seperti ini
  • Tekan Ctrl + A untuk menseleksi dan mengkopi kode scrib yang dilingkari warna merah. Contoh : kode scrib diatas adalah :
<iframe src="https://www.google.com/maps/embed?pb=!1m18!1m12!1m3!1d1641.9922935223253!2d105.37810599999995!3d-5.272230999999996!2m3!1f0!2f0!3f0!3m2!1i1024!2i768!4f13.1!3m3!1m2!1s0x0%3A0x0!2zNcKwMTYnMjAuMCJTIDEwNcKwMjInNDEuMiJF!5e1!3m2!1sid!2sid!4v1422668655207" width="600" height="450" frameborder="0" style="border:0"></iframe>

  • Selanjutnya kode diatas bisa kita tempatkan di widget ataupun pada halaman posting
  • untuk menampilkan peta pada widget kita butuh widget html
  • Sedangkan jika ingin di tampilkan pada halaman posting maka kita harus klik ini tab html seperti gambar dibawah ini kemudian baru pastekan kode diatas.


  • Selesai. Untung melihat contoh penggunaannya silahkan  Klik LOKASI TANAH KAVLINGAN PT. SIGER BANDAR NEGARA KOTA BARU LAMPUNG DISINI 
  • Semoga Bermanfaat dan Sukses untuk usaha anda karena sekarang lokasi usaha anda dapat diakses oleh siapapun melalui internet

Menghindari Polisi Gabungan

Unknown | 1/30/2015 03:27:00 PM | 0 comments
Lagi enak-enak tarik gas malah ada peluit bunyi. Prittttt....... eitz...... waduhhhhh gabungan lagi..... gabungan lagi. kalo gak lengkap surat pasti jadi panik. Untung semua dah lengkap. jadi ya tinggal ikut gabung ja ma mereka. Jadi ketunda nih perjalanan. Gak Masalah bagi yang sudah punya surat-surat lengkap. namun jika belum lengkap dan anda tidak punya Surat Izin mengemudi, baikknya anda luangkan waktu buat baca artikel ini. 
Tips yang akan saya share disini hanyalah untuk memperkecil kemungkinan ketemu gabungan bagi yang jarang keluar/ tidak memiliki SIM lengkap. 
  1. Lihat Waktu Usahakan jika melewati jalan yang sering ada gabungan lihat jam berapa anda akan melewati jam tersebut. Polisi itu juga manusia. waktu istirahat biasanya mereka juga ikut istirahat. Umumnya, jalan aman antara malam hari dan pagi (06.00 - 08.00), siang jam (11.00-13.00)  
  2. Lihat Rute . Jika tidak tau jalan pintas lihat saja di googgle map. karena Google map memudahkan kita untuk mencari jalur terdekat meski kita tidak pernah melewati daerah tersebut.
  3. Lihat Dompet. Sebeum berpergian lihat dulu isi dompet. Kalau gak punya cadangan dana lebih baik fikirkan lagi. Jangan tiru teman saya yang kena tilang, gak bisa pulang malah minta anter Polisi yang nilang. Kan kasian POLISinya
  4. Lihat Pengendara lain yang lewat berlawanan dengan kita. Jika pengendara lain sepi, kemungkinan di depan ada razia. 
  5. Lihat Helm Pengendara lain yang lewat berlawanan dengan kita. Jika yang tidak memakai helm banyak, kemungkinan aman.
  6. Hindari bersalaman dengan Polisi karena teman pernah cerita ada juga polisi yang ingin naik pangkat dengan cara curang menyelipkan barang2 terlarang ketika kita bersentuhan/bersalaman seperti narkoba.
  7. Fokus Ketika Berkendara. Jaga emosi ketika bertemu gabungan, jangan panik and stay cool. anggap tidak ada apa apa agar si Pak POL gak curiga kalo kita gak lengkap suratnya.
Demikian pengalaman yang saya ketahui. jika ada yang punya pengalaman lain. silahkan komentar. agar saya bisa menambah point diatas. Sebagai admin dan warga negara yang baik saya sarankan agar anda lebih baik membuat dan melengkapi surat-surat motor/mobil agar tidak was-was jika dalam perjalanan & tetap patuhi rambu-rambu lalu intas. Sayangi nyawa anda. tanpa pembaca tulisan saya ini tiada artinya.

Daftar Pembayaran Online Multi Transaksi

Unknown | 1/30/2015 02:38:00 PM | 0 comments
Fast Pay merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pembayaran online (PPOB) yang berkantor pusat di Sidoharjo Jawa Timur. untuk menjadi agen Fastpay sangatlah mudah. Hanya membutuhkan biaya Pendaftaran sebesar Rp.350.00 - untuk menjadikan akun pembayaran aktif. Layanan dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi Desktop ataupun Ponsel. 
Ketika PPOB lain sering mengalami gangguan, maka fasy pay normal, demikianlah keunggulan yang dimiliki Fasy Pay. Jika anda berminat untuk menjadi agen pembayaran Online, prosesnya sangat mudah. Silahkan Hubungi admin, prosedure dan tata cara akan saya bantu. Dalam hitungan menit akun anda sudah bisa di aktifkan dan digunakan.

terlalu banyak percobaan pola untuk membuka kunci samsung

Unknown | 1/29/2015 09:12:00 PM | 0 comments
Malam malam ada orang minta benerin HP. katanya kena kunci. makanya minta di resett. Karena gak punya pengetahuan dan cuma modal mbah goole akhirnya nemu juga
Cara mengatasinya terlalu banyak percobaan pola untuk membuka kunci adalah :


  1. Matikan telepon Anda. 
  2. Tekan dan tahan volume atas + tombol home + tombol power pada saat yang sama. 
  3. Lepaskan tombol ketika Anda melihat menu recovery. 
  4. Pilih Wipe data / Factory Reset. 
  5. Pilih YES pada menu berikutnya. 
  6. Pilih Reboot ketika yang dilakukan. 
** Gunakan tombol volume untuk bergerak pada menu dan tombol home untuk memilih **.
Selamat mencoba ...Okehhhhh

 
1. Matikan telepon Anda. 2. Tekan dan tahan volume atas + tombol home + tombol power pada saat yang sama. 3. Lepaskan tombol ketika Anda melihat menu recovery. 4. Pilih Wipe data / Factory Reset. 5. Pilih YES pada menu berikutnya. 6. Pilih Reboot ketika yang dilakukan. ** Gunakan tombol volume untuk bergerak pada menu dan tombol home untuk memilih **.

Read more: Cara buka kunci ketika terlalu banyak percobaan pola? - Hp samsung galaxy young saya terlalu banyak percobaan pola untuk membuka kunci tombol sehingga minta id gmail. tapi sayaa lupa id/paswodrnya, bagaimana solusinya agar hp dapat kembali normal. terimakasih :: Ask Me Fast at http://www.askmefast.com/Cara_buka_kunci_ketika_terlalu_banyak_percobaan_pola-qna6759790.html

1. Matikan telepon Anda. 2. Tekan dan tahan volume atas + tombol home + tombol power pada saat yang sama. 3. Lepaskan tombol ketika Anda melihat menu recovery. 4. Pilih Wipe data / Factory Reset. 5. Pilih YES pada menu berikutnya. 6. Pilih Reboot ketika yang dilakukan. ** Gunakan tombol volume untuk bergerak pada menu dan tombol home untuk memilih **.

Read more: Cara buka kunci ketika terlalu banyak percobaan pola? - Hp samsung galaxy young saya terlalu banyak percobaan pola untuk membuka kunci tombol sehingga minta id gmail. tapi sayaa lupa id/paswodrnya, bagaimana solusinya agar hp dapat kembali normal. terimakasih :: Ask Me Fast at http://www.askmefast.com/Cara_buka_kunci_ketika_terlalu_banyak_percobaan_pola-qna6759790.html


Cara aman mengatasi kelilipan pada mata (jawa)

Unknown | 1/29/2015 05:56:00 PM | 0 comments
 
Pernahkah anda mengalami kelilipan?? Orang jowo bilang. demikian. Kelilipan adalah masuknya benda asing di mata. Kali ini saya sharing pengalaman saya yang pernah mengalami kelilipan selama 1 bulan. berupa bekas pecahan biji sawi yang masuk ke mata dan menancap di mata. Awalnya saya kira bintik mata ini penyakit. Lalu saya ke Bidan untuk periksa. Al Hasil Rekomendasi bu bidan suruh operasi kecil. alias ke Rumah Sakit. Sebenarnya tidak ada masalah dengan saran bidan itu. yang jadi masalah adalah waktu itu saya lagi bokek. kalo masuk rumah sakit kan gak kenal kata2 Ratusan Ribu. Kenalnya mereka Jutaan meski cuma opersi kecil. 
Akhirnya dengan bermodal otak.... saya coba mereka2 gimana cara mengambil kotoran yang menancap itu dan Mata saya tetap aman. 
Solusipun muncul hingga saya sembuh.
Caranya begini
  1. Ambil sehelai rambut anda. terserah gimana caranya. yang di butuhkan hanya 1 helai. (saran saya jangan di jambak ya)
  2. Setelah itu bengkokkan rambut yang anda ambil tadi hingga membentuk lengkungan  seperti gambar diatas
  3. Cari cermin untuk melihat operasi yang anda lakukan sendiri
  4. Perlahan lahan tempelkan ujung lengkungan ke arah kotoran di mata dan tarik perlahan-lahan agar kotoran tersebut terlepas dari mata
  5. Selesai

Demikianlah pengalaman pribadi saya  yang pernah kelilipan. Semoga Bermanfaat

Convert file Hasil Scan image (JPG) ke file docx (siap edit) tanpa Software OCR

Unknown | 1/29/2015 01:50:00 AM | 0 comments
Jika ingin file hasil scan bisa langsung di edit, maka harus menggunakan scaner dan software "OCR Software". Misal OMNI Page Pro 12. Namun terkendala biaya dan tidak adanya scan biasanya menjadi hambatan. Namun jangan khawatir. kita bisa mengakali itu semua disini.
Caranya mudah. yang perlu anda lakukan adalah :
  1. Scan dokumen menjadi file JPG
  2. Buka Microsioft Word
  3. Copi file JPG hasil scan ke Microsoft Word
  4. Simpan menjadi file pdf dengan bantuan "software pdf Creator". Link ada di bawah postingan
  5. Convert file pdf yang baru saja di buat tadi menggunakan "Software Converter pdf to word". juga bisa di download di akhir postingan ini
Konvert File Image tanpa OCR Software

Pengertian File JPG

JPEG (Joint Photographic Expert Group) adalah standar kompresi file yang dikembangkan oleh Group Joint Photographic Experts; menggunakan kombinasi DCT dan pengkodean Huffman untuk mengkompresikan suatu file citra. JPEG adalah suatu algoritma kompresi yang bersifat lossy, (yang berarti kualitas citranya agak kurang bagus).

JPEG adalah teknik kompresi grafis high color bit-mapped.
Merupakan teknik dan standar universal untuk kompresi dan dekompresi citra tidak bergerak untuk digunakan pada kamera digital dan system pencitraan menggunakan komputer yang dikembangkan oleh Joint Photographic Experts Group. Umumnya digunakan untuk kompresi citra berwarna maupun gray scale.

Format file ini mampu mengkompres objek dengan tingkat kualitas sesuai dengan pilihan yang disediakan. Format file sering dimanfaatkan untuk menyimpan gambar yang akan digunakan untuk keperluan halaman web, multimedia, dan publikasi elektronik lainnya. Format file ini mampu menyimpan gambar dengan mode warna RGB, CMYK, dan Grayscale. Format file ini juga mampu menyimpan alpha channel, namun karena orientasinya ke publikasi elektronik maka format ini berukuran relatif lebih kecil dibandingkan dengan format file lainnya.

Pengerian File PDF
PDF merupakan teknologi pemformatan dokumen yang dikembangkan oleh Adobe. Tujuan pengembangan PDF adalah agar tampilan sebuah dokumen dapat dilihat dan dicetak dalam berbagai sistem operasi komputer secara konsisten atau sama. Hal ini berbeda dengan berbagai jenis file dokumen lain yang tidak bisa dibaca di sistem operasi lain, atau dapat dibaca namun mengalami perubahan layout.
File PDF (*.pdf) saat ini sangat populer, terutama digunakan dalam pertukaran dokumen di internet. Untuk membaca dokumen PDF, digunakan software PDF Reader. Dewasa ini banyak tersedia PDF Reader, salah satunya adalah Adobe Acrobat Reader yang disediakan secara gratis oleh Adobe. Contoh bentuk file PDF adalah Buletin Gratis yang disediakan SmitDev.

Pengertian File Docx
File bertipe berformat docx merupakan file standard yang dihasilkan oleh program aplikasi MIcrosoft Word. Berbeda dengan file-file sebelumnya, tipe file ini bisa kita edit/rubah langsung sedangkan file sebelumnya harus menggunakan konverter dulu jika ingin merubahnya.

Cara Merubah File pdf -> docx adalah menggunakan software Converter pdf to word, sedangkan untuk merubah file JPG menjadi docx dapat kita akali cara mengcopi file bertipe JPG ke dalam Word Dokumen. Setelah itu file docx tersebut kita buat menjadi file bertipe pdf menggunakan software "pdf converter". Setelah dokumen menjadi file pdf kita tinggal menggunakan software "converter pdf to word"

Catatan :
  1. Software Pdf Creator dapat di unduh di sini
  2. Software pdf to word dapat di unduh disini
Semoga menjadi inspirasi anda



Aneka Tip dan Trick Microsoft Word

Unknown | 1/28/2015 11:04:00 PM | 0 comments
Inilah rangkuman Artikel tentang Microsoft Word dalam blog ini. Semoga Bermanfaat
  1. Cara mengetik rapi di microsoft word
  2.  Cara membuat Foot note 
  3. Cara membuat nomor halaman
  4.  Cara membuat daftar Isi.

Aneka Tip dan Trick Microsoft Exel

Unknown | 1/28/2015 10:51:00 PM | 0 comments
Sampaikanlah Ilmumu walau hanya satu ayat. Postinganku ini hanya sekedar pengetahuan yang telah saya praktekkan sendiri dan berhasil bagi para master yang membacanya mohon maaf jika masih banyak kekurangan.
  1. Merubah Angka Menjadi Huruf dalam Exel (Terbilang) 
  2. Rumus Menentukan Umur di Exel

  1.  

Merubah Angka Menjadi Huruf dalam Exel (Terbilang)

Unknown | 1/25/2015 09:14:00 AM | 0 comments
Langkah langkahnya :
Munculkan Menu Developer terlebih dahulu. Caranya :
  • Klik Lingkaran Pojok Kiri atas Microsoft Exel > Exel Option > Popular > Centang "Show developer tab in ribbon" Klik OK
  • Maka akan muncul menu developer  baru di Microsoft Exel
  • Klik Developer > Visual Basic > Insert > Module 
  •  setelah itu paste kan kode berikut :
Public Function konv(vln As Variant) As String
    Dim VCS As String
    Dim vkonv, vTS As String
    Dim v3D
    Dim vTTbl(1 To 5), vtbl(1 To 5) As String
    Dim vX, vN As Byte
    v3D = Array("", "", "Triliun ", "Milyar ", "Juta ", "Ribu ", "", "")
    Static vK As String
    If IsNumeric(vln) = False Then
        konv = "Data Yang Akan di Konversi Harus Angka!!!"
        Exit Function
    End If
        
    vTS = Format(vln, "###")
    If Len(vTS) > 15 Then
        konv = "Digit Terlalu Banyak, mak 15 Digit (Trilyun)"
        Exit Function
    End If
       
    vTS = Format(vln, "000000000000000")
    vK = Mid(vTS, 17, 3)
    vN = 1
    For vX = 1 To 5
        vTTbl(vX) = Mid(vTS, vN, 3)
        vtbl(vX) = funckonv(CDbl(vTTbl(vX)))
        If vtbl(vX) = "" Then
            v3D(vX + 1) = ""
        End If
        
        If vtbl(4) = "Satu " Then
            vtbl(4) = "Se"
            v3D(5) = "ribu "
        End If
        
        vkonv = vkonv & v3D(vX) & vtbl(vX)
        vN = vN + 3
    
    Next vX
    
    If vln = "0" Then
        vkonv = "Nol"
    End If
    
    If vK = "" Then
        konv = "" & vkonv & "Rupiah"
    Else
        Static vT
        vT = funckonv(CDbl(vK))
        konv = "" & vkonv & "Rupiah" & vT & "Sen"
    End If
    
End Function

Public Function funckonv(vA As Double) As String

Dim vkonv$
vkonv$ = ""
Dim vSA As String, vX, vN
Dim vAH, vAA
Dim vH(1 To 30) As String, vA1(1 To 30) As String
vAH = Array("", "Satu ", "Dua ", "Tiga ", "Empat ", "Lima ", "Enam ", "Tujuh ", "Delapan ", "Sembilan ", "Sepuluh ", "Sebelas ", "Dua Belas ")
vAA = Array("", "Puluh ", "Ratus ", "Ribu ", "Puluh ", "Ratus ", "Juta ", "Puluh ", "Ratus ", "Milyar ", "Puluh ", "Ratus ", "Trilyun ", "Puluh ", "Ratus ", "Bilyun ", "Puluh ", "Ratus ")
vSA = CStr(vA)

For vX = 1 To Len(vSA)
    vH(vX) = vAH(Mid(vSA, vX, 1))
    vA1(vX) = vAA(Len(vSA) - vX)
    If vH(vX) = "" Then vA1(vX) = ""
Next vX

If Left(Right(vSA, 2), 1) = 1 And Len(vSA) <> 1 And Val(Right(vSA, 2)) >= 10 Then
    vH(Len(vSA)) = ""
    vH(Len(vSA) - 1) = vAH(Right(vSA, 1))
    vA1(Len(vSA) - 1) = "Belas "
    If vH(Len(vSA) - 1) = "Satu " Then
        vH(Len(vSA) - 1) = "Se"
        vA1(Len(vSA) - 1) = "belas "
    End If
    
    If vH(Len(vSA) - 1) = "" Then
        vH(Len(vSA) - 1) = "Se"
        vA1(Len(vSA) - 1) = "puluh "
    End If
End If

If vH(1) = "Satu " And (Len(vSA) > 1) And (Len(vSA) <= 6) Then
    vH(1) = "Se"
    vA1(1) = LCase(vA1(1))
End If

For vX = 1 To Len(vSA)
    vkonv$ = vkonv$ & vH(vX) & vA1(vX)
Next vX

funckonv = vkonv$
    
End Function


kesini
  • Simpan
  • pada cell A1 Ketik 2500 dan pada cell B1 isikan rumus "=konv(A1)" tanpa tanda petik terus tekan enter dan selesai
  • Maka hasilnya akan seperti ini 
 















Rumus Menentukan Umur di Exel

Unknown | 1/25/2015 06:49:00 AM | 0 comments

TERBENTUKNYA KEBANGSAAN INDONESIA (MATERI)

Unknown | 1/25/2015 06:40:00 AM | 0 comments


TERBENTUKNYA KEBANGSAAN INDONESIA

A.    Persiapan Pembentukan Negara Kebangsaan Indonesia
1.        Pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI
Situasi yang hampir tidak ada harapan lagi untuk menang dalam perang melawan Sekutu membuat Jepang kembali menegaskan janji kemerdekaan bagi bangsa Indonesia seperti yang pernah dimaklumatkan oleh Perdana Menteri Koiso. Sebagai langkah awal perwujudan janji kemerdekaan tersebut, Letnan Jenderal Kumakici Harada yang berada di Indonesia pada 1 Maret 1945 mengumumkan pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu junbi Coosakai.
Pembentukan BPUPKI dimaksudkan untuk mempelajari dan menyelidiki hal-hal penting yang berkaitan dengan pem­bentukan negara Indonesia merdeka. Sebagai ketua BPUPKI ditunjuk dr. Radjiman Wedyodiningrat.
Anggota BPUPKI berasal dari berbagai golongan, yaitu wakil­wakil dari bangsa Indonesia asli, bangsa Jepang (tanpa hak suara), peranakan Cina, orang Arab, dan peranakan Belanda. Setelah dilantik pada 29 Mei 1945, BPUPKI kemudian melakukan sidang sebanyak dua kali.
a.         Sidang Pertama (29 Mei-1 Juni 1945)
Sidang pertama 29 Mei-1 Juni 1945 menghasilkan bahan-bahan pemikiran penting tentang dasar negara Indonesia merdeka. Dalam kata pembukaannya, Ketua BPUPKI dr. Radjiman Wedyodiningrat, menawarkan kepada para anggota tentang dasar negara yang akan dirumuskan. Tercatat ada tiga anggota BPUPKI yang menyampaikan gagasannya tentang dasar negara Indonesia merdeka, yaitu Muhammad Yamin, Mr. Supomo, dan Ir. Soekarno.
Pada sidang 29 Mei 1945, Muhammad Yamin menge­mukakan gagasannya tentang dasar negara kebangsaan Republik Indonesia, yaitu sebagai berikut:
1)   Peri Kebangsaan;
2)   Peri Kemanusiaan;
3)   Peri Ketuhanan;
4)   Peri Kerakyatan;
5)   Kesejahteraan Rakyat.    
Selanjutnya, Muhammad Yamin menyampaikan gagasan­nya secara tertulis dengan rumusan sebagai berikut:
1)      Ketuhanan Yang Maha Esa;
2)      Kebangsaan Persatuan Indonesia;
3)      Rasa Kemanusiaan yang Adil dan Beradab;
4)      Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan;
5)      Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pada sidang 31 Mei 1945, Mr. Supomo menyampaikan hasil pemikirannya mengenai dasar negara Indonesia merdeka yaitu sebagai berikut:
1)      Persatuan
2)      Kekeluargaan;
3)      Keseimbangan lahir dan batin;
4)      Musyawarah;
5)      Keadilan rakyat.
Pada sidang 1 Juni 1945, Ir. Soekarno menyampaikan buahpikirannya tentang dasar negara Indonesia merdeka dengan rumusan sebagai berikut:
1)      Kebangsaan Indonesia;
2)      Internasionalisme atau perikemanusiaan;
3)      Mufakat atau demokrasi;
4)      Kesejahteraan sosial; dan
5)      Ketuhanan Yang Maha Esa.
Kelima asas yang diusulkan Ir. Soekarno tersebut, sesua, dengan petunjuk "seorang ahli bahasa," diberi nama Pancasila. Oleh karena itu, pada 1 Juni 1945 dikenal sebagai Hari Lahirnya Pancasila.
Pada 22 Juni 1945, BPUPKI membentukpanitia perumus yang tugasnya membentuk dan merumuskan hasil sidang per­tama. Panitia perumus tersebut dikenal dengan nama Panitia Kecil atau Panitia 9 karena beranggotakan sembilan orang, yaitu: Ir. Soekarno (Ketua), Drs. Mohammad Hatta (Wakil Ketua). K.H. Wachid Hasyim (Anggota), Kahar Muzakar (Anggota), Mr. A.A. Maramis (Anggota), Abikusno Tjokrosujoso (Anggota). H. Agus Salim (Anggota), Mr. Achmad Subarjo (Anggota), dar. Mr. Muhammad Yamin (Anggota).
Sebagai tindak lanjut dari sidang pertama, direkomendasi­kanlah Piagam Jakarta (Jakarta Charter) pada 22 Juni 1945 yanc berisi rumusan dasar negara dan rancangan Pembukaan UUD.
Piagam Jakarta adalah sebagai berikut.
1)      Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat­syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
2)      Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3)      Persatuan Indonesia.
4)      Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakiIan.
5)      Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
b.         Sidang Kedua (10 Juli-16 Juli 1945)
Sidang kedua BPUPKI berhasil membentuk tiga panitia, yaitu Panitia Perancang Undang-Undang Dasar yang diketuai oleh IrnSoekarno, Panitia Pembela Tanah Air yang diketuai oleh Abikusno Tjokrosujoso, dan Panitia Keuangan dan Perekonomian yang diketuai oleh Mohammad Hatta.
Panitia perancang dalam sidang 11 Juli 1945 menerima konsep naskah pembukaan UUD yang diambil dari Piagam Jakarta. Panitia perancang kemudian membentuk Panitia Kecil Perancang Undang-Undang Dasar yang diketuai Mr. Supomo. Tugasnya menyempurnakan dan menyusun kembali rancangan UUD yang telah disepakati 13 Juli 1945, Panitia Kecil yang diketuai oleh In Soekarno mengadakan sidang untuk membahas laporan hasil kerja Panitia Kecil Perancang Undang-Undang Dasar. Rapat pleno Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 14 Juli 1945 menerima laporan Panitia Perancang Undang-Undang Dasar yang dibacakan In Soekarno, yaitu pernyataan Indonesia merdeka, pembukaan Undang-Undang Dasar, dan batang tubuh Undang-Undang Dasar. Setelah melalui sidang yang alot, hasil kerja Panitia Peran cang UUD akhirnya diterima BPUPKI. Rumusan yang telah disempurnakan dan diterima secara bulat oleh sidang kemudian dikenal sebagai Undang-Undang Dasar 1945
2.        Pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
Setelah berhasil menyusun rancangan UUD, BPUPKI diang­ gap telah selesai melaksanakan tugasnya. Pada 7 Agustus 1945, BPUPKI dibubarkan dan diganti oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu junbi Inkai. PPKI beranggotakan 19 orang yang diketuai oleh In Soekarno dan wakil ketua Drs. Mohammad Hatta. Secara simbolis PPKI dilantik oleh Jenderal Terauchi Hisaichi dengan mendatangkan In Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta ke Saigon pada 9 Agustus 1945. Dalam pidato pelantikannya, Terauchi Hisaichi menerangkan bahwa cepat atau lambatnya kemerdekaan bisa diberikan, bergantung kerja PPKI. Dalam pertemuan di Saigon 11 Agustus 1945, Terauchi menjanjikan kemerdekaan Indonesia pada 24 Agustus 1945 Susunan pengurus PPKI yang pada mulanya berjumlah 21 orang sejak 18 Agustus 1945 ditambah 6 orang, yaitu R.A.A. Wiranatakusumah, Ki Hajar Dewantara, Mr. Kasman Singodimejo, Sayuti Melik, Iwa Kusumasumantri, dan Mr. Ahmad Subarjo. Pada 18 Agustus 1945, PPKI berhasil merumuskan dasar negara Pancasila yang rumusannya sebagai berikut.
a.         Ketuhanan Yang Maha Esa;
b.         Kemanusiaan yang adil dan beradab;
c.         Persatuan Indonesia;
d.        Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan;
e.         Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

B.     Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
1.        Peristiwa Sekitar Proklamasi
a.    Janji Jepang Mengenai Kemerdekaan Indonesia
Situasi Jepang pada Agustus 1944, semakin terpuruk akibat perang Pasifik. Untuk menarik simpati rakyat Indonesia dalam mendukur perang tersebut, pihakJepang kemudian menjanj ikan kemerdekaa-_ bagi Indonesia di kemudian hari. Sesuai janji Perdana Menteri Koisc (7 September 1944) dan hasil kerja BPUPKI, maka dipanggillah tokoh-tokoh nasionalis Indonesia, yaitu Ir. Soekarno, Mohammat Hatta, dan dr. Radjiman Wedyodiningrat pada 9 Agustus 1945 k: Dalat, Saigon (Vietnam) oleh Panglima Angkatan Perang Jepanr untuk Asia Tenggara, yaitu Marsekal Terauchi. Dua hari sebeluns kedatangannya ke Dalat, Saigon, terjadi peristiwa penting di tana air, yaitu pada 7 Agustus 1945 terjadi perubahan nama dari BPUPKE menjadi PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia). PPKI ini berbeda dengan BPUPKI karena keanggotaantr. tidak melibatkan Jepang (Ichibangase tidak lagi ada di dalamm-a. Konsep dasar negara Pancasila, Rancangan Undang Undann Dasar walaupun produk BPUPKI, tetapi secara yuridis form disahkan oleh PPKI. Dua hari setelah keberangkatan Soekarno-Hatta dari tana air, tepatnya pada 11 Agustus 1945 sampai di Dalat, Saime pukul 11. 40 pagi hari, ketika itu Marsekal Terauchi menerima pemimpin Indonesia dengan suatu upacara resmi pelantikan Soekarno-Hatta sebagai ketua dan wakil ketua PPKI. Terdapat dua agenda penting dalam pertemuan itu, yaitu (1) tentang waktu Indonesia merdeka, dan (2) pembahasan kembali batas-batas wilayah Indonesia sebagai negara merdeka, yaitu seluruh bekas jajahan Hindia-Belanda seperti yang pernah dibahas sebelumnya pada sidang BPUPKI. Setelah diadakan pembahasan lebih jauh disetujui bahwa kemerdekaan Indonesia akan diumumkan secara resmi setelah sidang PPKI yang direncanakan pada 18 Agustus 1945. Pada 14 Agustus 1945, rombongan tiba di tanah air, ter­dengar oleh golongan pemuda desas-desus bahwa Jepang sudah menerima ultimatum dari Sekutu untuk menyerah tanpa syarat dan akan membuat pengumuman resmi beberapa jam lagi. Berita itu dengan cepat tersebar di kalangan pemuda sehingga pada jam 16.00, Sjahrir menjumpai Hatta, menceritakan keadaan tentang cerita itu dan mendesak supaya membuat proklamasi di luar kerangka PPKI. Pada 15 Agustus 1945, Kaisar Hirohito mengumumkan penyerahan Jepang melalui siaran radio di Jakarta. Siaran ini didengar oleh para pemuda yang tergabung dalam Gerakan 1lenteng Raya 31, seperti Chaerul Saleh, Abubakar Lubis, Darwis, Djohar Nur, Wikana dan sebagainya.
b.    Peristiwa Rengasdenglok
Perbedaan waktu tentang kapan proklamasi kemerdekaan dilaksanakan menyebabkan terjadinya Peristiwa Rengasdengklok. Golongan tua (karena usianya antara 45-50 tahun) tetap pada perjanjiannya dengan Terauchi, yaitu setelah rapat PPKI (18 'tgustus 1945), sedangkan golongan muda (karena umurnya rata­ata 25 tahun) menghendaki proklamasi dilakukan secepatnya, paling lambat 16 Agustus 1945. Hal ini artinya pada 17 Agustus 1945 adalah di luar kehendak kedua golongan tersebut. Suasana Ynosional pun terjadi di antara kedua golongan tersebut. Dikotomi kedua kelompok ini muncul dan merebak ke oermukaan sampai sempat terj adi ketegangan di antara mereka. Ketegangan itu muncul akibat perbedaan pandangan tentang i-aktu proklamasi kemerdekaan Indonesia. Ketegangan bermula lari berita tentang menyerahnya Jepang kepada Sekutu pada 5 Agustus 1945. Sementara itu Sutan Syahrir sebagai seorang yang mewakili Ian selalu berhubungan dengan pemuda juga telah mendengar nelalui radio bahwa Jepang telah kalah dan memutuskan untuk nenyerah kepada Sekutu. Syahrir termasuk tokoh pertama rang mendesak agar proklamasi kemerdekaan Indonesia segera lilaksanakan tanpa harus menunggu persetujuan Jepang. Itulah senannya KetiKa mendengar Kepuiangan 3oeKarno, nana, uan j Radjiman Wedyodiningrat dari Dalat (Saigon) maka is segera datang ke rumah Bung Hatta untuk mendesak agar segera mem­proklamasikan kemerdekaan Indonesia tanpa harus menunggu Jepang. Namun, Bung Hatta tidak dapat memenuhi permintaan Sutan Syahrir dan untuk tidak mengecewakan, maka diajaknya ke rumah Bung Karno. Namun, Bung Karno hanya bersedia melaksanakan proklamasi jika telah diadakan pertemuan dengan anggota-anggota PPKI yang lain sehingga tidak menyimpang dari rencana yang telah disetujui oleh pemerintahan Jepang. Selain itu Soekarno akan mencek dahulu keberraran berita kekalahan Jepang tersebut sebelum mengadakan tindakan yang menentukan nasib masa depan bangsanya. Sikap Bung Karno dan Bung Hatta tersebut memang ber­alasan karena jika proklamasi dilaksanakan di luar PPKI, Negara Indonesia Merdeka itu harus dipertahankan terhadap Sekutu (NICA) yang akan mendarat di Indonesia dan tentarajepang yang ingin mempertahankan jajahannya atas Indonesia, untuk menjaga status quo sebelum kedatangan Sekutu. Jadi, Negara Indonesia Merdeka harus dipertahankan terhadap dua lawan sekaligus. Hal ini akan berlainan, jika proklamasi dilaksanakan di dalam konteks PPKI, karena Jepang tidak akan memusuhinya. Sutan Syahrir kemudian pergi ke Menteng Raya (markas para pemuda) dan bertemu dengan para pemuda seperti Sukarni, BM. Diah, Sayuti Melik. la melaporkan apa yang baru terjadi di kediaman Bung Karno dan Bung Hatta. Mendengar berita itu kelompok muda menghendaki agar kemerdekaan Indonesia segera diproklamasikan. Menurut golongan muda. tidak seharusnya para pejuang kemerdekaan Indonesia menunggu berita resmi dari Pemerintah Pendudukan Jepang. Bangsa Indonesia harus segera mengambil inisiatif sendiri untuk menentukan strategi mencapai kemerdekaan. Golongan muda ini kemudian mengadakan rapat di salah satu ruangan Lembaga Bakteriologi di Pegangsaan Timur. Jakarta pada 15 Agustus 1945, pukul 20.30 waktu Jawa, pada zaman Jepang (pukul 20.00 WIB). Mereka yang hadir, antara lain Chairul Saleh, Djohar Nur, Kusnandar, Subadio, Margono. Wikana, dan Alamsyah. Rapat yang dipimpin oleh Chairul Saleh tersebut menghasilkan keputusan tuntutan-tuntutan golongan muda yang menegaskan bahwa kemerdekaan Indonesia adalah hal dan soal rakyat Indonesia sendiri, tak dapat digantungkan kepada orang dan kerajaan lain. Segala kaitan, hubungan dan janjl kemerdekaan harus diputus dan perlu diadakan perundingan dengan In Soekarno dan Moh. Hatta agar kelompok pemuda diikutsertakan dalam proklamasi. Setelah rapat dan mengadakan musyawarah, maka di­ambil keputusan untuk mendesak Bung Karno agar bersedia melaksanakan proklamasi kemerdekaan Indonesia secepatnya sehingga lepas dari Jepang. Orang yang mendapat kepercayaan untuk menemui Bung Karno adalah Wikana dan Darwis. Wikana dan Darwis menyampaikan hasil keputusan kepada Bung Karno jam 22.30 (waktu Jawa zaman Jepang) (22.00 WIB) di kediamannya, Jalan Pegangsaan Timur. No. 56 Jakarta. Namun, Bung Karno belum bersedia melepaskan ikatannya dengan Jepang, yang berarti belum bersedia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tanpa PPKI. Perdebatan antara Bung Karno dengan Wikana dan Darwis pun terjadi Wikana tetap menuntut agar proklamasi dikumandangkan oleh Soekarno pada keesokan harinya.           1945-1950,1975 Wikana yang pernah menjadi anak emas Soekarno dengan terang-terangan mengatakan bahwa Soekarno gagal berbuat sebagai bapak. Wikana pun mencetuskan "Apabila Bung Karno ridak mau mengucapkan pengumuman itu malam ini juga, besok .kan to jadi pembunuhan dan pertumpahan darah." Dengan sangat          marah Soekarno berkata dengan keras, leper saga, saya ke pojok itu, dan sudahilah nyawa ini juga, jangan menunggu besok." Moh. Hatta juga mempunyai prinsip yang sama dengan Soekarno tidak akan mau dipaksa untuk mengerjakan apapun dengan terburu-buru, dan menantang para pemuda untuk mengumumkan sendiri kemerdekaan itu jika mereka mampu melaksanakannya. Para pemuda kembali rapat dan membahas tindakan­tindakan yang akan dibuat sehubungan dengan penolakan Soekarno-Hatta. Pertemuan ini masih dipimpin oleh Chaerul Saleh yang tetap pada pendiriannya bahwa kemerdekaan harus tetap diumumkan dan itu harus dilaksanakanan oleh bangsa Indonesia sendiri, tidak seperti yang direncanakan oleh Jepang. Oleh karena Soekarno-Hatta menolak usul pemuda itu, pemuda ,memutuskan untuk membawa mereka ke luar kota, yaitu Rengasdengklok. Letaknya terpencil, yakni 15 km ke arah jalan raya Jakarta-Cirebon. Menurut pemikiran golongan muda jika Soekarno-Hatta masih tetap di Jakarta, kedua tokoh ini akan dipengaruhi dan ditekan oleh Jepang serta akan menghalanginya untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Pemilihan Rengasdengklok sebagai pengamanan Soekarno­ Hatta, didasarkan perhitungan militer. Antara lain, anggota Peta paidan Purwakarta dan Daidan Jakarta terdapat hubungan erat lejak mereka mengadakan latihan bersama. Secara geografis Rengasdengklok letaknya terpencil.
Dengan demikian,pendeteksian w al akan dengan mudah dilakukan terhadap setiap gerakan tentara  jepang yang hendak datang ke Rengansdengklok, baik yang datang dari arah Jakarta, maupun dari arah Bandung atau Jawa Tengah. Berdasarkan rapat terakhir pada pukul 00.30 para pemuda memutuskan akan mengadakan penculikan terhadap Soekarno­Hatta pada 16 Agustus 1945 dalam rangka upaya pengamanan supaya tidak terpengaruh dari segala siasat Jepang. Pada 16 Agustus 1945, pukul 04.30 (zaman Jepang) atau pukul 04.00 WIB. penculikan (menurutversi golongan tua) pun dilaksanakan. Tidak diketahui secara pasti, siapakah yang memulai peristiwa ini. Ada yang mengatakan Soekarnilah yang membawa Soekarno-Hate dini hari ke Rengasdengklok. Menurut Soekarno, Sjahrirlal: yang menjadi pemimpin penculikan dirinya dan Moh. Hatta. Soekarno mengatakan dia berbuat curang, tidak ada yang dia kerjakan selain mengkritik selama hidupnya. Sjahrir tidakpernah bertindak terns terang seperti yang dilakukan oleh Soekarno. Dig tidak pernah maju ke garis depan pertempuran. Dialah oran£ yang harus bertanggung jawab terhadap segala peristiwa yanc terjadi setelah malam itu. Di Rengasdengklok inilah, Bung Karno didesak untuk memproklamasikan kemerdekaan. Di kota ini diharapkan akar. dapat dipergunakan sebagai tempat pemusatan kekuasaan ber­senjata untuk merebut Jakarta setelah proklamasi. Walaupun sudah diamankan ke Rengasdengklok, Soekamo­Hatta masih tetap pada pendiriannya. Sikap teguh Soekarno-Hatta itu antara lain karena mereka belum percaya akan berita yang diberikar pemuda kepada mereka, sebelum mendapatkan berita resmi dar. Jepang. Seorang utusan pemuda yang bernama Yusuf Kuntc dikirim ke Jakarta untuk melaporkan sikap Soekarno-Hatta dan sekaligus untuk mengetahui persiapan perebutan kekuasaan yang dipersiapkan pemuda di Jakarta. Ahmad Subardjo sibuk mencar. informasi kebenaran tentang penyerahan Jepang kepada Sekutu yang tiba-tiba dikagetkan dengan hilangnya Soekarno-Hatta.
Keberadaan Soekarno-Hatta akhirnya diketahui dari Wikana. Ketika itu juga, Ahmad Subardjo datang ke Rengasdengklok dan berhasil menyakinkan para pemuda bahwa proklamasi pasti akan diucapkan keesokan harinya pada 17 Agustus 1945. Karena itulah, pada 16 Agustus malam hari, Soekarno-Hatta di bawa kembali ke Jakarta.
Rombongan yang terdiri atas Ahmad Subarjo, Sudiro, dan Yusuf Kunto segera berangkat menuju Rengasdengklok, tempat di mana Soekarno dan Moh. Hatta diamankan oleh pemuda. Rombongan tiba di Rengasdengklok pada pukul 17.30 WIB. Mereka bermaksud untuk menjemput dan segera membawa Soekarno-Hatta pulang ke Jakarta. Di samping Soekarno-Hatta. ikut pula Fatmawati dan Guntur Soekarno Putra. Peran Ahmad Subarjo sangat penting dalam peristiwa ini. la mampu meyakinkan para pemuda bahwa proklamasi akan di­laksanakan keesokan harinya paling lambat pukul 12.00 WIB. Hal ini dapat dikabulkan dengan jaminan nyawanya sebagai taruhannya. Akhimya Subeno, komandan kompi Peta setempat, bersedia melepaskan Soekarno-Hatta ke Jakarta. Moh. Hatta meminta Ahmad Subarjo menelepon Hotel Des Indes untuk mengaakan rapat, tetapi permohonan ditolak karena sudah pukul 24.00 sedangkan Jepang hanya mengizinkan rapat sebelum pukul 22.00 WIB. Kemudian Ahmad Soebardjo menghubungi Laksamana Muda Maeda. Maeda menawakan rumahnya sebagai tempat yang aman dan terlindungi untuk menyusun naskah Proklamasi Kemer­dekaan Republik Indonesia yang sudah lama ditunggu-tunggu.
c.    Perumusan Teks Proklamasi
Sesampainya di Jakarta, naskah teks proklamasi ditulis di tempat kediamannya Jalan Iman Bonjol No. 1 Jakarta. Kalimat yang pertama berbunyi "Kami rakyat Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan kami" kemudian berubah men­jadi "Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaanIndonesia" berasal dari Ahmad Subarjo. Kalimat kedua oleh Soekarno yang berbunyi "Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain akan diselenggarakan dengan cara yang secermat-cermatnya serta dalam tempo yang sesingkat-singkatnya."
Kedua kalimat ini kemudian digabungkan dan disempurnakan oleh Moh. Hatta sehingga berbunyi seperti teks proklamasi yang dimiliki sekarang. Sekarang timbullah masalah siapakah yang akan menanda­tangani naskah proklamasi. Soekarno menyarankan agar semua yang hadir menandatangani naskah proklamasi itu selaku "Wakil-wakil Bangsa Indonesia." Saran itu mendapat tantangan dari para pemuda. Kemudian Sukarni salah seorang pimpinan pemuda mengusulkan, agar Soekarno-Hatta yang menanda­tangani atas nama bangsa Indonesia. Usul ini diterima dengan suara bulat. Selanjutnya, Soekarno meminta kepada Sayuti Melik untuk mengetik naskah itu, dengan beberapa perubahan yang telah disetujui.
Ada tiga perubahan yang terdapat pada naskah, yaitu kata tempoh diganti menjadi tempo, sedangkan wakil-wakil bangsa Indonesia diganti denganAtas nama Bangsa Indonesia, dan Djakarta 17-8-05 menjadi Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05. Teks proklamasi ini akhirnya diproklamasikan pada Jumat Legi puku_ 10.00 WIB di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta.
2.        Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Sebelum teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dibacakan. terlebih dahulu Soekarno menyampaikan pidato yang lengkap­nya sebagai berikut:
Saudara-saudara sekalian!
Saya sudah minta saudara-saudara nadir di sini untuk menyak­sikan satu peristiwa maha penting dalam sejarah kita. Berpuluh puluh tahun kita bangsa Indonesia telah be juang untuk kemerdekaan tanah air kita. Bahkan telah beratus-ratus tahun!
Gelombangnya aksi kita untuk mencapai kemerdekaan kita itu ada naik dan ada turunnya, tetapi djiwa kita tetap menuju ke arah cita-cita.
Juga di dalam zaman Jepang, usaha kita untuk mencapai kemerdekaan nasional tidak henti-henti. Di dalam zamanjepang ini, tampaknya saja kita menyadarkan diri kepada mereka. Tetapi pada hendaknya, tetap kita menyusun tenaga kita sendiri, tetapi kita percaya kepada kekuatan sendiri.
Sekarang tibalah saatnya kita benar-benar mengambil nasib bangsa Indonesia dan nasib tanah air di dalam tangan kita sendiri. Hanya bangsa yang berani mengambil nasib dalam tangan sendiri akan dapat berdiri dengan kuatnya.
Maka kami, tadi malam telah mengadakan musyawarat dengan pemuka-pemuka rakyat Indonesia, dari seluruh Indonesia. Permusyawaratan itu seia-sekata berpendapat, bahwa sekaranglah datang saatnya untuk menyatakan kemerdekaan kita.
Saudara-saudara! dengan ini kami nyatakan kebulatan tekad itu.
Dengarlah proklamasi kami:
Adapun isi dari teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, yaitu sebagai berikut.
Pembacaan Proklamasi. Disampaikan oleh Soekarno kemudian dilanjutkan dengan pidato singkatnya yang berbunyi:
Demikianlah, saudara-saudara!
Kita sekarang telah merdeka!
Tidak ada satu ikatan lagi yang mengikat tanah air kita, bangsa kita!
Mulai saat ini kita menyusun negara kita! Negara Merdeka, Negara Republik Indonesia, merdeka kekal abadi. Insya Allah, Tuhan memberkati kemerdekaan kita itu!Setelah pembacaan teks Proklamasi dilaksanakan, bendera merah putih dikibarkan oleh Suhud dan Latief Hendradiningrat. Namun, secara spontan peserta menyanyikan lagu Indonesia Raya sehingga sampai sekarang pengibaran bendera Merah Putih dalam upacara bendera selalu diiringi dengan lagu Kebangsaan Indonesia Raya.
Rangkaian terakhir acara diakhiri oleh sambutan Wakil Kota Jakarta Suwirjo dan dr. Muwardi.
Peristiwa besar tersebut hanya berlangsung lebih kurang satu jam, namun pengaruhnya besar sekali. Peristiwa tersebut telah membawa perubahan yang luar biasa dalam kehidupan bangsa Indonesia. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia itu bukan hanya sebagai tanda bahwa sejak itu bangsa Indonesia telah merdeka. melainkan di sisi lain juga merupakan detik penjebolan tertib hukum kolonial dan sekaligus detik pembangunan bagi tertib hukum nasional, suatu tertib hukum Indonesia.
Sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia yang berabad-abad lamanya dan dengan dirongrong oleh amanat penderitaan rakyat telah mencapai titik kulminasinya pada detik Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Proklamasi kemerdekaan merupakan salah satu sarana untuk merealisasikan mayarakat Indonesia yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur. serta untuk ikut membentuk "dunia baru" yang damai dan abadi, bebas dari segala penghisapan manusia oleh manusia dan bangsa oleh bangsa lain. Untuk mewujudkan tujuan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tersebut, mulai 18 Agustus 1945, PPKI melaksanakan langkah-langkah untuk mengisi kesempurnaan bangsa Indonesia sebagai negara yang berdaulat.

C.    Makna Proklamasi Kemerdekaan
Kalimat-kalimat dalam Proklamasi Kemerdekaan 1- - 1945 berisi pernyataan kemerdekaan yang memberi tah bangsa Indonesia sendiri dan kepada dunia luar bahi bangsa Indonesia telah merdeka, lepas dari penjajahan, bangsa lain kita beritahukan bahwa kemerdekaan ia boleh diganggu gugat, tidak dihalang-halangi. Bangsa h benar-benar telah slap untuk mempertahankan nt.­baru didirikan tersebut.
Hal itu ditunjukkan oleh kalimat pertama pads proklamasi yang berbunyi. "Kami bangsa Indonesia, A menyatakan kemerdekaan Indonesia." Kalimat tersebut pernyataan, sedangkan kalimat kedua merupakan a -­yang telah dinyatakan dalam kalimat berikutnya, yaitu yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain do ' dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya
Kalimat dalam naskah proklamasi tersebut sangat singkat, hanya terdiri atas dua kalimat atau alinea, namun amat jelas, mengingat pembuatannya dilakukan dalam suasana eksplosif dan harus segera selesai secara cepat pula. Hal ini justru menun­jukkan kelebihan dan ketajaman pemikiran para pembuatnya pada waktu itu.
Kalimat kedua mengandung maksud agar pemindahan atau perebutan kekuasaan pemerintahan, kekuasaan atas lembaga­lembaga negara, kekuasaan di bidang senjata, dan sebagainya hendaknya dilakukan dengan hati-hati, penuh perhitungan untuk menghindari terjadinya pertumpahan darah secara besar-besaran. Namun, tugas itu semua hendaknya dilakukan secepatnya sebelum tentara Sekutu mendarat di Indonesia.
Makna dari Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 juga dapat dipandang dari berbagai segi. Jika ditelaah, Proklamasi kemerdekaan itu mengandung beberapa aspek.
1.        Dari sudut Ilmu Hukum, proklamasi merupakan pernya­taan yang berisi keputusan bangsa Indonesia untukmenghapus tata hukum kolonial dan menggantikannya dengan tata hukum nasional (Indonesia).
2.        Dari sudut politik-ideologis, proklamasi merupakan pernyataan yang berisi keputusan bangsa Indonesia yang telah berhasil melepaskan diri dari segala belenggu penjajahan dan sekaligus membangun perumahan baru, yaitu perumahan Negara Proklamasi Republik Indonesia yang bebas, merdeka, dan berdaulat penuh.
Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 juga dapat dipandang sebagai puncak perjuangan rakyat Indonesia dalam mencapai kemerdekaannya. Perjuangan rakyat tersebut telah mengorbankan harta benda, darah, dan jiwa yang berlangsung sejak berabad-abad lamanya untuk membangun persatuan dan kesatuan serta merebut kemerdekaan bangsa dari tangan penjajah. Proklamasi 17 Agustus 1945 juga merupakan mercusuar yang menunjukkan jalannya sejarah, pemberi inspirasi dan motivasi dalam perjuangan bangsa Indonesia dalam setiap aspek kehidupan.
Pada akhirnya, Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 bertujuan untuk kebahagiaan seluruh rakyat Indonesia. Agar semua bahagia, antara lain harus ada kesamaan visi dan misi bangsa, meliputi berbagai bidang, misalnya bidang ideologi, politik, ekonomi, hukum, sastra kebudayaan, dan pendidikan.
Proklamasi kemerdekaan menunjukkan bahwa bangsa dan negara Indonesia telah lahir sebagai bangsa dan negara yang merdeka, balk secara de facto maupun secara de jure. Adapun yang bertugas membentuk negara Indonesia adalah PPKI.
Hal ini terbukti dari pasal 1 Aturan Peralihan UUD 1945 yang berbunyi: "PPKI mengatur dan menyelenggarakan kepindahan pemerintahan kepada pemerintah Indonesia."
D.    Pembentukan Kelengkapan Negara
Proklamasi Kemerdekaan yang telah diikrarkan oleh Soekarno­Hatta belumlah final untuk terbentuknya Indonesia sebagai sebuah negara. Karena itulah, beberapa langkah segera dilakukan oleh PPM untuk menyempurnakan Indonesia sebagai negara dengan pemerintahan yang sah. Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa PPKI merupakan proses Indonesianisasi dari BPUPKI sehingga apapun yang ditetapkan pasca-kemerdekaan merupakan keputusan yuridis yang membuktikan tidak adanya peranan asing Jepang) dalam proses pembentukan negara pemerintahan Indonesia.

1.        Sidang PPI
PPKI sebagai satu-satunya badan resmi negara yang mewakili rakyat Indonesia mengadakan sidang untuk mengambil kepu­tusan penting dalam upaya melengkapi alat-alat kelengkapan negara. Pada sidang 18 Agustus 1945, PPKI mengambil tiga keputusan penting, yaitu:
a.         menetapkan dan mengesahkan UUD 1945;
b.      mengangkat In Soekarno sebagai presiden dan Moh. Hatta sebagai wakil presiden;
c.       membentuk Komite Nasional sebagai badan pembantu Presiden (Pemerintah) sebelum DPR/MPR seperti yang diharapkan UUD 1945 terbentuk.
Rancangan UUD hasil sidang BPUPKI kemudian di­jadikan bahan sidang PPKI pada 18 Agustus 1945. Atas usul Drs. Moh. Hatta dilakukan penyempurnaan sila pertama Pancasila dan Rancangan UUD 1945. Sila pertama Pancasila yang semula berbunyi "Ke-Tuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab", diubah menjadi "KetuhananYang Maha Esa". Perubahan dilakukan pada Bab II Pasal 6 yang semula berbunyi: "Presiden ialah orang Indonesia ash yang beragama Islam", diubah menjadi "Presiden ialah orang Indonesia asli".
Usul perubahan tersebut dimaksudkan untuk menjamin kerukunan hidup antarumat beragama di Indonesia sebab penduduk Indonesia tidak hanya menganut agama Islam, tetapi -uga ada yang memeluk agama Protestan, Katolik, Hindu, dan Buddha. Saran perubahan tersebut secara aklamasi diterima oleh seluruh peserta sidang.
Setelah pembahasan Rancangan Undang-Undang Dasar selesai, PPKI kemudian menetapkan Rancangan UUD tersebut menjadi Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, disingkat UUD 1945. Pada sidang PPKI tersebut Oto Iskandardinata menyarankan agar memilih presiden dan wakil presiden RI. Beliau mengusulkan Bung Karno sebagai presiden dan Bung Hatta sebagai wakil presiden. Usulan terse­but disetujui oleh seluruh peserta sidang sehingga pada hari itu juga dilaksanakan upacara pelantikan presiden dan wakil presiden RI yang pertama.
Keesokan harinya, pada 19 Agustus 1945, PPKI kembali mengadakan sidang dan mengambil tiga keputusan penting, yaitu:
a.         menetapkan 12 kementrian yang bertugas membantu Presiden (Pemerintah);
b.        membagi wilayah Indonesia ke dalam delapan provinsi beserta menunjuk para gubernurnya;
c.         akan membentuk suatu Badan Keamanan Rakyat (BKR). Pada sidang PPKI berikutnya tanggal 22 Agustus 1945 dihasilkan tiga keputusan, yaitu:
a.         membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang berpusat di Jakarta;
b.         menetapkan Partai Nasional Indonesia (PNI) sebagai satu­satunya partai politik di Indonesia;
c.         membentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR).

2.        Pembentukan BKR, Laskar Laskar Perjuangan, dan TNI
Presiden Soekarno melalui radio pada 23 Agustus 1945 mengu­mumkan berdirinya Badan Keamanan Rakyat (BKR). Presiden Soekarno menganjurkan agar para pemuda bekas anggota Peta, Heiho, Keibodan, dan KNIL segera masuk menj adi anggota BKR, baik di pusat maupun daerah.
Pembentukan BKR mendapat sambutan dari berbagai rakyat Indonesia, terutama pers dan para pemuda. Mereka kemudian berlomba-lomba membentuk cabang-cabang BKR. Dalam waktu singkat terbQntuklah BKR-Pusat dan BKR-Daerah. Para pemuda bekas anggota PETA Jakarta membentuk BKR-Pusat dengan maksud agar BKR-Daerah dapat dikoordinasikan. Mr. Kasman Singodimedjo (bekas Daidancho Jakarta) terpilih menjadi Ketua BKR-Pusat. Namun, karena diangkat menjadi ketua KNIP maka kedudukannya digantikan oleh Kaprawi (bekas Daidancho Sukabumi).
Pembentukan BKR ternyata tidak berjalan mulus seperti yang diharapkan, karena banyak tokoh pemuda yang meng­hendaki dibentuknya Tentara Nasional Indonesia. Mereka kemudian mengusulkan kepada pemerintah agar membentuk TNI. Usul tersebut ditolak oleh pemerintah dengan alasan dapat memancing dan membangkitkan permusuhan dengan kekuatan-kekuatan asing yang masih ada di Indonesia. Oleh karena usulannya ditolak, tokoh-tokoh pemuda Jakarta kemu­dian membentuk suatu Komite Van Aksi yang bermarkas di Jalam Menteng No. 31. Komite itu di bawah pimpinan Adam
Malik, Soekarni, Chaerul Saleh, dan M. Nitimihardjo.
Banyaknya laskar perjuangan, balk di Pusat maupun Daerah menyebabkan situasi keamanan menjadi panas. Pergerakan laskar-laskar perjuangan dalam menentang kedatangan Sekutu dan NICA menjadi tidak terkendali. Bentrokan fisik dengan tentara Sekutu dan NICA terjadi di mana-mana dan tidak ada komando. Keadaan itu mendorong pemerintah membentuk Tentara Keamanan Rakyat. Pada 5 Oktober 1945 melalui siaran radio Pemerintah RI mengeluarkan Maklumat Pemerintah tentang Pembentukan Tentara Keamanan Ra at. Pembentukan TKR sangat dinantika i oleh para pemuda sejak dua bulan sebelumnya. Melalui Maklumat Pemerintah Tanggal 6 Oktober 1945, pemerintah mengangkat Supriyadi menjadi Menteri Keamanan Rakyat Republik Indonesia. Namun, is tidak pernah muncul dan tidak diketahui beritanya, padahal negara sangat mengharapkan seorang pemimpin yang tangguh di bidang kemiliteran. Pada 20 Oktober 1945 pemerintah mengumumkan pucuk pimpinan TKR Dengan terbentuknya TKR maka seluruh laskar perjuangan diharuskan bergabung di dalamnya. Pemerintah hanya mengakui TKR sebagai satu-satunya wadah tentara di Indonesia. Dengan demikian, perjuangan rakyat Indonesia dalam menghadapi NICA dan Sekutu semakin kuat karena seluruh laskar perjuangan bersatu di bawah TNI. Setiap tanggal 5 Oktober kemudian diperingati sebagai Hari Angkatan Bersenjata Republik Indonesia. Tentara Keamanan Rakyat (TKR) ini berangotakan para pemuda yang berasal dari laskar-laskar perjuangan, Peta, Heiho, Kaigun, Barisan Pelopor, dan sebagainya. Mereka inilah cikal bakal TNI yang selalu slap mengawal dan mengamankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3.        Pembentukan Komite Nasiona! Indonesia Pusat (KNIP)
Dalam Penjelasan UUD 1945 dinyatakan bahwa alat-alat kelengkapan negara RI terdiri atas lembaga tinggi (Presiden, MA, DPA, BPK, DPR) dan lembaga tertinggi negara (MPR). Sementara MPR yang harus dibentuk melalui Pemilu belum terwujud, maka PPKI dalam sidangnya pada 18 Agustus 1945 rnenetapkan akan membentuk Komite Nasional dengan tugas membantu presiden dalam menjalankan pemerintahan. Se­lanjutnya pada 29 Agustus 1945, dibentuklah sebuah Komite Nasional Indonesia Pusat, disingkat KNIP
     Pada 16 Oktober 1945, KNIP mengadakan sidarig pertama ng menghasilkan dua keputusan, yaitu:
a.       membentuk Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BP-KNIP) dengan jumlah anggota pengurus 15 orang;
b.      mengusulkan kepada presiden agar KNIP diberi hak kekuasaan legislatif selama DPR/MPR hasil Pemilu belum terbentuk.
Usulan KNIP tersebut ternyata ditanggapi oleh Pemerintah RI dengan mengeluarkan Maklumat Wakil Presiden RI Nomor - X. Selanjutnya Badan Pekerja KNIP mengusulkan lagi kepada Pemerintah RI agar segera membentuk partai politik. Usul tersebut dituangkan dalam Pengumuman BP-KNIP Nomor 3 Tanggal 30 Oktober 1945.
Usul pembentukan partai politik lebih dari satu ternyata disetujui oleh Pemerintah RI dengan mengeluarkan Maklumat 3 Tanggal 3 November 1945 tentangAnjuran Pembentukan Partai Partai Politik. Beberapa anggota BP-KNIP yang aktif ketika itu, antara lain Mr. Syafruddin Prawiranegara, Wachid Hasjim, Mr. R. Hendromartono, Sastrosatomo, Mr. R.M. Soenarjo, Kolopaking, Tan Ling Ghie, dan Dr. Sudarsono.
Selanjutnya, dibentuk pula Komite Nasional Indonesia Daerah (KNID) di seluruh provinsi Indonesia. Namun, dalam perkembangannya KNIP dan KNID menjadi badan legislatif yang dipimpin oleh elit politik sehingga menyimpang dari ketentuan UUD 1945.
4.        Pembentukan Partai Politik
Sejalan dengan perkembangan politik dan pemerintahan pada awal kemerdekaan maka sistem kepartaian pun mengalami perubahan. Sejak awal kemerdekaan Pemerintah RI hanya mengakui satu partai politik yang berlaku di Indonesia, yaitu Partai Nasional Indonesia (PNI). Namun, tokoh-tokoh bangsa Indonesia merasa tidak puas dan menganggap sudah saatnya membentuk beberapa partai politik. Karena desakan itulah, berdasarkan Maklumat
Pemerintah RI Nomor 3 Tanggal 3 November 1945, Presiden Soekarno mengumumkan pembentukan partai-partai politik sebagai wadah penyaluran aspirasi rakyat Indonesia. Maklumat tersebut mendapat sambutan dari tokoh-tokoh partai politik.
Adapun nama-nama partai politik yang dibentuk adalah
Partai Nasional Indonesia (PNI), Persatuan Rakyat Marhaen Indonesia (Permai), Majelis Syura Muslimin Indonesia (Masyumi). Partai Komunis Indonesia (PKI), Partai Buruh Kristen (PBI), Partai Kristen Indonesia (Parkindo), Partai Sosialis Indonesia (PSI), Partai Katolik Republik Indonesia (PKRI)
Perkembangan partai politik menyebabkan timbulnya keberagaman ideologis yang berpengaruh terhadap kehidupan politik, baik di tingkat pusat maupun daerah. Keberagaman ideologis tersebut disebabkan setiap partai politik menggunakan asas dan ideologi politik yang berbeda-beda. Dalam perkembangannya jumlah partai politik di Indonesia terns bertambah. Mereka selalu bersaing untuk mendapatkan dukungan dan simpati dari rakyat.Bahkan, di antara partai politik itu ada yang dijadikan alat oleh kaum politisi untukberebut kursi dan jabatan dalam pemerintahan. Terjadilah pertentangan di antara partai-partai politik sehingga mengganggu jalannya pemerintahan.    . Dalam suasana yang penuh pertentangan politik, Badan     Pekerja KNIP mengusulkan kepada pemerintah agar menteri-menteri bertanggung jawab kepada KNIP (Parlemen) bukan kepada Presiden. Pemerintah ternyata menyetujui usul tersebut sehingga terbentuklah Kabinet Parlemen pada 14 November Sutan Syahrir diangkat menjadi Perdana Menteri sehingga dinamakan Kabinet Sjahrir. Pembentukan Kabinet Sjahrir yang bersifat parlementer itu merupakan penyimpangan pertama kali pemerintah RI terhadap ketentuan UUD 1945. Para menteri tidak lagi bertanggung jawab kepada Presiden, tetapi kepada KNIP (Parlemen). Padahal UUD 1945 mengamanatkan bahwa pemerintahan harus dijalankan menurut sistem kabinet presidensial. Dalam sistem kabinet presidensial kedudukan menteri adalah pembantu  : presiden. Kabinet dan parlemen (KNIP) selalu bersaing memperebutkan pengaruh dan kedudukan. Akibatnya, kabinet        : berganti-ganti karena dijatuhkan oleh parlemen (KNIP). 
5.        Pembentukan Kabinet RI dan Pembagian Wilayah Sebagai realisasi basil keputusan PPKI (19 Agustus 1945): tentang pembentukan 12 kementerian dan pembagian wilayah RI ke dalam delapan provinsi, maka pada 12 September 1946 dibentuklah Kabinet RI pertama dan pembagian delapan: provinsi beserta menunjuk para gubernurnya. Kabinet RI pertama ini merupakan kabinet presidensial   sesuai den an ketentuan UUD 1945. Menurut UUD 1945 bahwa menteri merupakan pembantu presiden (pemerintah)         yang diangkat dan diberhentikan oleh presiden. Oleh karena itu, para menteri bertanggung jawab kepada presiden. Dilihat dari komposisinya, Kabinet RI pertama terdiri atas 12 departemen  dan 12 menteri negara.Sebagai tindak lanjut keputusan PPKI pada 19 Agustus 1945 tentang pembagian wilayah RI atas delapan provinsi beserta gubernurnya, Presiden Soekarno memberi tugas kepada Mr. Ahmad Subarjo, Sutardjo Kartakusumo, dan Mr. Kasman Singodimejo untuk membentuk Panitia Kecil. Tugas Panitia Kecil adalah membentuk departemen dan membagi wilayah RI ke dalam delapan provinsi. Hasil kerja panitia kecil kemudian dilaporkan dan dibahas oleh sidang PPM. Delapan provinsi dan gubernurnya adalah sebagai berikut.
Sumatera              : Mr.Teuku Mohammad Hasan
Jawa Barat           : Sutarjo Kartohadikusumo
Jawa Tengah        : Raden Pandji Suroso
Jawa Timur           : R.A. Suryo
Sunda Kecil         : Mr. I Gusti Ketut Pudja
Maluku                 : Mr. J. Latuharhary
Sulawesi               : Dr. G.S J. Ratulangi
Kalimantan           : In Pangeran Mohamad Nur
Dengan dilakukannya pembagian wilayah ke dalam delapan provinsi disertai oleh para gubernurnya merupakan keputusan politik yang penting bagi penataan negara dan pemerintahan Indonesia yang mempunyai wilayah cukup luas itu. Dengan demikian, upaya membina dan mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa dapat dilaksanakan. Hal ini terbukti ketika bangsa Indonesia menghadapi kedatangan NICA yang bermaksud menjajah kembali dengan adanya para gubernur sebagai pimpinan tertinggi di daerah-daerah maka pertahanan keamanan di seluruh daerah Indonesia menjadi kuat.
E.     Respons Rakyat dan Daerah terhadap Pembentukan Negara dan Pmerintahan Indonesia
Menurut Notosusanto dan Pusponegoro, berita Proklamasi yang telah meluas di seluruh Jakarta segera disebarkan ke seluruh Indonesia. Pada pagi hari tanggal 17 Agustus itu juga, teks Proklamasi telah sampai di tangan Kepala Bagian Radio dari Kantor Domei, Waidan B. Palenewen. la menerima teks itu dari seorang wartawan Domei, yang bernama Syahruddin. Segera is memerintahkan F. Wuz seorang markonis, supaya disiarkan tiga kali berturut-turut. Baru dua kali F. Wuz menyelesaikan tugasnya, masuklah orang Jepang ke ruangan radio. la mengetahui berita Proklamasi itu telah tersiar ke luar lewat udara.
Dengan marah-marah orang Jepang itu memerintahkan agar penyiaran berita itu dihentikan. Namun, Waidan Penelewen memerintahkan kepada F. Wuz untuk terus menyiarkannya. Berita ini kemudian diulangi setiap setengah jam sampai pukul 16.00 saat siaran berhenti. Akibat dari penyiaran itu, pucuk pimpinan tentara Jepang di Jawa memerintahkan untuk meralat berita tersebut dan menyatakannya sebagai kekeliruan. Pada hari Senin tanggal 20 Agustus 1945, pemancar itu disegel oleh Jepang dan para pegawainya dilarang masuk.
Sekalipun pemancar pada kantor Berita Domei disegel. mereka tidak kehilangan akal. Para pemuda membuat pemancar
barn, dengan bantuan beberapa orang teknisi radio, Sukarman, Sutamto, Susilahardja, dan Suhandar. Alat-alat pemancar yang diambil dari kantor berita Domei bagian demi bagian dibawa ke rumah Waidan B. Panelewen, dan sebagian ke Menteng 31. Akhirnya, terciptalah pemancar baru di Menteng 31, dengan kode panggilan DJK I. Dari sinilah seterusnya berita Proklamasi disiarkan. Usaha para pemuda dalam penyiaran berita ini tidak terbatas lewat radio, tetapi juga lewat pers dan surat selebaran. Hampir seluruh harian di Jawa dalam penerbitannya tanggal 20 Agustus memuat berita Proklamasi dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia. Demikianlah berita proklamasi tersiar ke seluruh pelosok tanah air.
Kemerdekaan yang diproklamasikan tersebut ternyata mendapat sambutan yang luar biasa dari daerah-daerah yang telah lama mereka tunggu. Respons penting yang perlu men-dapat perhatian, yaitu dari Yogyakarta. Pada 5 September 1945, Sri Sultan Hamengkubuwono IX menyatakan Negeri Ngayogyokarto Hadiningrat yang bersifat kerajaan menjadi sebuah Daerah Istimewa dalam Negara Republik Indonesia. Hal ini merupakan suatu keputusan yang berani dan bijak di dalam negara kerajaan yang berdaulat. Tidak akan ada negara di dalam negara, jika itu terjadi akan mempermudah bangsa asing mengadu domba. Sinyal ini tampaknya sudah diketahui oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX, mengingat kemerdekaan diprok­lamasikan dengan memanfaatkan kekosongan kekuasaan (vacum of power), yaitu ketika Jepang menyerah pada 14 Agustus 1945. Adapun keberadaan Jepang bersifat status quo, yaitu segera akan digantikan oleh Sekutu.
Terbentuknya negara dengan mengupayakan sedemikian rupa pemerintahan yang sah, ternyata belum cukup menghalangi keinginan bangsa asing untuk menguasai Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan pendaratan misi Sekutu yang pertama pada 8
September 1945 dengan diterjunkannya Mayor A.G. Greenhalgh di lapangan Kemayoran, Jakarta. Mereka ialah anggota misi Sekutu yang dikirim oleh South EastAsia Command (SEAC) yang bermar­kas di Singapura dalam rangka mempelajari dan melaporkan keadaan Indonesia untuk pendaratan rombongan Sekutu. Pada 6 September 1945, W R. Patterson, wakil mutlak dari Panglima SEAC, Lord Louis Mounbatten mendarat di Priok dengan kapal Cumberland, di dalamnya turut menumpang juga van der Plass, wakil dari van Mook. Kedatangan rombongan ini menyebabkan pihak Sekutu terkejut dengan melihat kenyataan bahwa Indonesia sudah merdeka.
Penyambutan kemerdekaan terus terjadi, pada 19 September 1945, terjadi dua peristiwa penting di tanah air secara bersamaan. Di Surabaya terjadi peristiwa yang dikenal dengan Insiden Bendera di Hotel Oranye, yaitu perobekan bendera tiga warna (merah, putih, dan biru) milik Belanda menjadi dua warna (merah putih). Di Jakarta terjadi rapat raksasa di Lapangan IkatanAtletik Djakarta (IKADA) untuk menyambut Proklamasi Kemerdekaan. Untuk menghindari terjadinya pertumpahan darah, maka Presiden Soekarno berkata;
"Percayalah rakyat pada pemerintah Republik Indonesia. Kalau memang saudara-saudara percaya kepada pemerintah Republik yang akan mempertahankan Proklamasi Kemerdekaan itu, walaupun dada kami akan dirobek-robek, kami akan tetap mempertahankan. Maka berilah kepercayaan itu kepada kami dengan cara tunduk kepada perintah perintah dan tunduk kepada disiplin." Sekalipun rapat raksasa di Lapangan Ikada ini berlangsung hanya beberapa menit, namun berhasil mempertemukan pemerintah Republik Indonesia yang baru berusia sebulan itu dengan rakyat dan memberikan kepada rakyat kepercayaan kepada pote\nsinya sendiri.
Perebutan kekuasaan terjadi secara serentak di Yogyakarta mulai 26 September 1945. Sejak pagi, semua pegawai instansi pemerintahan dan perusahaan yang dikuasai Jepang mengadakan aksi pemogokah. Mereka memaksa orang-orang Jepang agar menyerahkan kantor mereka kepada orang Indonesia.
Pada 29 September 1945, tentara Inggris mendarat di Jakarta di bawah pimpinan Sir Philip Christison sebagai Panglima Besar Allied Forces Netherland East-Indies (AFNEI). Adapun tujuannya, yaitu:
1.        melindungi dan mengevakuasi tawanan-tawanan perang dan tawanan biasa;
2.        melucuti senjata-senjata dan mengembalikan serdadu Jepang;
a.         menjaga keamanan dan ketenteraman agar kedua maksud itu dapat terlaksana dengan sebaik-baiknya.
Kedatangan ini ternyata mempunyai maksud yang jelas yaitu ingin mengembalikan kekuasaan Belanda di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan anjuran Christison kepada GubernurJenderal Hindia-Belanda van Mook untuk selekas mungkin menyusun keterangan-keterangan politik Belanda terhadap Indonesia.
Berbagai upaya penentangan terhadap kedatangan Sekutu dengan segala tujuannya menyebabkan terjadinya peristiwa­peristiwa kedaerahan. Peristiwa tersebut, di antaranya pertem­puran Lima Hari di Semaiang pada 15 Oktober 1945, Peristiwa 10 November 1945 di Surabaya, Pertempuran Ambarawa 21 November 1945, Pertempuran Medan Area 10 Desember 1945, Kerawang-Bekasi 19 Desember 1945, dan sebagainya
 
Support : Create bye Maskolis | Mukhlisin Template |
Copyright © 2014-2015. Mukhlisin Blog's - All Rights Reserved
Template Modify by MukhlisinCreating Website
powered by Ligard Komputer